MSDI, penyedia layanan LiDAR terkemuka, baru-baru ini bermitra dengan Yayasan Masarang, sebuah organisasi ekologi ternama, untuk mempercepat upaya reboisasi di Sulawesi Utara, Indonesia. Dengan menggunakan teknologi LiDAR yang canggih, MSDI berhasil melakukan analisis topografi dan hidrologi, yang memungkinkan yayasan tersebut membuat rencana restorasi yang optimal untuk lokasi seluas 500 hektar. Kolaborasi ini tidak hanya mempercepat proyek reboisasi, tetapi juga menunjukkan manfaat teknologi LiDAR dalam upaya pelestarian lingkungan.
Yayasan Masarang, yang telah menghijaukan kembali 35 juta pohon selama dua dekade, baru-baru ini mengakuisisi 500 hektar lahan terdegradasi di Sulawesi Utara untuk direstorasi dan dilestarikan. Mengingat luasnya area dan medan yang menantang, survei topografi tradisional akan memakan banyak biaya dan waktu. Tujuan proyek ini termasuk membangun penyerap karbon alami sambil menghasilkan makanan dan bahan bakar dari hutan untuk menciptakan basis ekonomi yang kuat bagi masyarakat. Teknologi LiDAR muncul sebagai solusi optimal untuk pemetaan yang cepat dan akurat.
MSDI dikontrak oleh Yayasan Masarang untuk melakukan pemindaian LiDAR untuk analisis topografi dan hidrologi. Dengan melakukan survei LiDAR di area seluas 500 hektar, mereka membuat rencana 3D yang memungkinkan yayasan untuk mengoptimalkan distribusi dan pertumbuhan pohon yang ditanam kembali. Pemindaian ini juga memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih efisien dan meningkatkan tingkat keberhasilan kematangan hutan. Selain itu, kemitraan dengan MSDI, yang memiliki pengalaman luas di Indonesia, memastikan pelaksanaan proyek yang cepat dan hasil yang dapat diandalkan.
Parameter Utama:
Ukuran survei: 500 hektar di Manado, Sulawesi Utara
Durasi: Diselesaikan dalam satu hari dengan satu titik lepas landas
Penerbangan: 11 penerbangan dengan kecepatan 6,5 m/s, 75 m AGL, dengan jarak garis 135 meter
Peralatan: YellowScan Vx15-100 dengan DJI matrice 600 pro; Mavic 2 pro untuk fotogrametri
Pemindaian LiDAR mencapai kerapatan titik 60 titik/m² dengan akurasi 2 cm, memberikan hasil yang sangat baik untuk pembuatan DTM. Akuisisi yang cepat dan hasil berkualitas tinggi memuaskan klien dan kemungkinan besar berkontribusi dalam mendapatkan pendanaan tambahan untuk proyek tersebut. Kemudahan pengaturan dan perolehan data yang cepat dari YellowScan Vx15-100 memungkinkan proyek reboisasi dimulai lebih cepat sekaligus menghemat waktu dan mengurangi biaya.
Kesimpulan:
Kolaborasi yang sukses antara MSDI dan Yayasan Masarang menunjukkan keuntungan dari integrasi teknologi LiDAR ke dalam upaya reboisasi. Tidak hanya mempercepat proses pemetaan, tetapi juga menyediakan data yang akurat dan dapat diandalkan untuk mengoptimalkan penanaman pohon dan alokasi sumber daya. Kemitraan ini menjadi contoh yang menginspirasi bagi LSM dan organisasi yang bergerak di bidang konservasi lingkungan, yang menunjukkan potensi geomatika dan teknologi inovatif untuk mempercepat proyek restorasi ekologi. Seiring dengan meningkatnya kesadaran global akan pentingnya reboisasi, kolaborasi serupa dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keseimbangan ekologi planet kita, membuka jalan bagi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
No comment yet, add your voice below!